“Tiba-tiba
ia datang kepadaku. Belum pernah ku lihat cahaya yang meretas masuk ke dalam
selaput bening mataku seterang itu. Ia datang kepadaku dan hampir-hampir aku
bisa merasakan jeritan kalbunya yang terkubur oleh asa dan kepedihan, atas
semua derita yang menimpanya selama ini. Memang, sangat jelas jurang pemisah
antara apa yang ia dambakan dan apa yang saat ini terjadi pada dirinya”. Ya
CINTA itu membuat galau seorang, demi sebuah cinta mereka membuat sebuah perjanjian tak tertulis untuk saling
memahami, untuk saling percaya, untuk
saling bergantung satu sama lain. Dan jika salah satu aturan itu di langgar
maka akan rusaklah satu perjanjian itu.
Dengan dampak kedua hati akan tersakiti. Tidak peduli apakah pemain hati itu
hanya sekedar bermain atau memang sudah tidak bermain. Cinta permainan hati
yang begitu rumit untuk di kalahkan, yang sulit untuk di jinakkan. Hanya mereka
yang melandasi cinta atas nama ALLAH yang mampu meredam hawa setan itu, yang
mampu membuat warna cinta menjadi sebening embun dan membuat cinta sekuat otot
kaki. Atas nama ALLAH cinta datang dari kebaikan-Nya, tumbuh karena kemurahan-Nya, dan merekah karena kasih-Nya. Kebodohan
yang menjerumus kelimbah nista, salah satunya adalah cinta yang salah. Tidak,
itu tidak benar. Tidak ada cinta yang salah, yang ada hanyalah para pemain nya
yang membuat kesalahan itu sendiri. Seolah mereka adalah malaikat yang dengan
arogannya berlenggak-lenggok memamerkan “bukti” cinta mereka. Bukan, aku bukan
iri kepada mereka dengan berkata seperti itu. Aku juga tidak benci melihat mereka seperti itu. Aku hanya
tidak mengerti kepada mereka yang sesumbar dengan cinta, yang seperti melihat bahwa orang yang saat
muda tidak memiliki suatu perjanjian itu sebagai seorang yang begitu
ketinggalan bahkan mungkin meraka menganggap seorang itu idiot. 1000% aku tidak
memungkiri bahwa cinta adalah suatu bukti hidupnya seseorang, cinta mejadi
simbol bahwa jiwa ada karena cinta. Tapi bukan berarti cinta dapat diobral
dengan begitu murahnya. Aku berontak, bahwa masih ada saja kiri-kanan ku tak
sadar juga. Haruskah aku berteriak kepada mereka “ Hey, kalian salah, kalian
keliru. Bukan cinta yang seperti itu yang diinginkan oleh jiwa yang suci, bukan
cinta yang demikian yang diimpikan oleh raga yang bersih. Kalian harus tahu
bahwa cinta yang sebenar nya adalah cinta yang menjaga untuk tidak saling
ter-Dzolimi. Ya itu benar, cinta harus saling menjaga kehormatan satu sama
lain. Bukan seperti kalian yang dengan entengnya saling bertautkan badan , yang
menganggap bahwa cinta yang seperti itulah bukti cinta kalian. Jangan seperti
Zulaikha yang dengan kebutaannya menjadikan dirinya hina, jangan menjadi Majnun
yang hanya karena cinta mejadikan akal sehatnya hilang. Jadilah seperti
Muhammad SAW dan Siti Khotijah, yang saling melengkapai, yang saling membimbing
bersama meraih ridho ALLAH”. Aku bukanlah penafsir cinta aku juga bukan penyair
cinta. Aku hanyalah seorang yang biasa yang tidak memiliki keistimewaan apalagi
keahlian dalam bercinta. Tapi aku tahu
cinta seperti apa yang harus aku dapatkan dan aku rasakan. Aku pikir adalah
suatu kewajiban untuk kaumku menyeleksi
setiap kapal yang akan berlabuh kedermaga kami. Agar supaya terjaga kesuciannya dan tetap aman dari
kapal-kapal yang mungkin akan merusak dermaga kami. Tapi jelas dermaga kami
memiliki waktu kapan kapal yang sudah lolos seleksi harus merapat ke dermaga. Maka
cinta sejati itu akan kami dapatkan. Bukan menggurui karena aku memang tidak
paham akan hal seperti itu. Aku hanya mencoba mengutarakan isi hati yang selalu
berkecamuk. Yang seperti ingin melompat saat aku lengah menggegamnya. Tulisan
ini mungkin banyak yang tidak menginginkanya untuk lahir dalam pikiranku. Mungkin
dianggap terlalu naif, mungkin juga dianggap menjijikkan, hey jangan telan
tulisan ku ini karena mungkin kalian yang merasa jijik itu akan muntah. Jangan resapi
pula tulisan ku ini karena kalian yang menganggap aku naif akan penuh hatinya dengan kejengkelan akibat
tulisan jelek ku ini. Cukup kalian lihat saja itu sudah membuat ku begitu
melambung. Yang sedang belajar akan arti kehidupan Musdalifa
love because Alloh :)
BalasHapus