Selasa, 21 Mei 2013

BIOGRAFI AL-KINDI (TOKOH ILMUAN ISLAM )


BIOGRAFI AL-KINDI (TOKOH ILMUAN ISLAM )
ABU YOUSUF YAQUB IBN ISHAQ AL-KINDI lahir di Kufah sekitar 800 M. Ayahnya adalah seorang pejabat Haroon al-Rashid. Al-Kindi adalah kontemporer al-Ma’mun, al-Mu’tasim dan al-Mutawakkil dan berkembang sebagian besar di Baghdad. Dia vas dipekerjakan secara formal oleh Mutawakkil sebagai seorang kaligrafer. Karena pandangan filosofisnya, Mutawakkil kesal dengan dia dan menyita semua buku-bukunya. Ini adalah, bagaimanapun, kembali di kemudian hari. Dia meninggal pada 873 Masehi pada masa pemerintahan al-M’utamid. Al-Kindi adalah seorang filsuf, matematikawan, fisikawan, astronom, dokter, geografi dan bahkan seorang ahli dalam musik. Hal ini mengejutkan bahwa ia membuat kontribusi asli untuk semua bidang. Pada rekening dari karyanya ia dikenal sebagai filsuf Arab. Dalam matematika, ia menulis empat buku tentang sistem bilangan dan meletakkan dasar dari sebagian besar aritmatika modern. Tidak diragukan sistem angka Arab sebagian besar dikembangkan oleh al-khawarizmi, tetapi al-Kindi juga membuat kontribusi yang kaya untuk itu. Dia juga memberikan kontribusi untuk geometri bola untuk membantu dirinya dalam studi astronomi. Dalam kimia, ia menentang gagasan bahwa logam dasar bisa diubah menjadi logam mulia. Berbeda dengan pandangan alkimia yang berlaku, ia tegas bahwa reaksi kimia tidak bisa membawa transformasi elemen. Dalam fisika, ia membuat kontribusi kaya untuk optik geometri dan menulis buku tentang itu. Buku ini kemudian dengan pedoman yang disediakan dan inspirasi bagi ilmuwan terkemuka seperti Roger Bacon. Dalam pengobatan, kontribusi utamanya terdiri dari fakta bahwa ia adalah orang pertama yang secara sistematis menentukan dosis untuk administrasi yang terdaftar dari semua obat yang dikenal pada waktu itu. Hal ini diselesaikan pandangan benturan-ting yang berlaku di antara dokter pada dosis yang menyebabkan kesulitan dalam menulis resep. Sangat sedikit yang diketahui pada aspek ilmiah musik di zamannya. Ia menunjukkan bahwa berbagai catatan yang bergabung untuk menghasilkan harmoni, memiliki lapangan khusus masing-masing. Dengan demikian, catatan dengan terlalu rendah atau terlalu tinggi pitch yang adalah non-pleatant. Tingkat harmoni tergantung pada frekuensi catatan, dll Ia juga menunjukkan kenyataan bahwa ketika suara diproduksi, itu menghasilkan gelombang di udara yang menyerang telinga-drum. Karyanya berisi notasi dalam menentukan pitch. Dia adalah seorang penulis yang produktif, jumlah buku yang ditulis oleh dia adalah 241, yang menonjol antara yang dibagi sebagai berikut: Astronomi 16, Aritmatika 11, Geometri 32, Kedokteran 22,Fisika 12, Filsafat 22, Logic 9, Psikologi 5, ar, d Music 7. Selain itu, berbagai monografi yang ditulis oleh dia pasang surut perhatian, instrumen astronomi, batu, batu mulia, dll Dia juga seorang penerjemah awal karya-karya Yunani ke dalam bahasa Arab, tetapi fakta ini sebagian besar telah over-dibayangi oleh tulisan-tulisan banyak nya asli. Sangat disayangkan bahwa sebagian besar buku-bukunya tidak lagi masih ada, tetapi mereka ada berbicara sangat tinggi standar tentang beasiswa dan kontribusi. Dia dikenal sebagai Alkindus dalam bahasa Latin dan sejumlah besar buku-bukunya telah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin oleh Gherard dari Cremona. Buku-bukunya yang diterjemahkan ke dalam bahasa Latin pada abad pertengahan terdiri Risalah dar Tanjim, Ikhtiyarat al-Ayyam, Ilahyat-e-Aristu, al-Mosiqa, Mad-o-Jazr, dan Aduiyah Murakkaba. pengaruh Al-Kindi tentang perkembangan ilmu pengetahuan dan filsafat signifikan dalam kebangkitan ilmu pengetahuan dalam periode tersebut. Pada Abad Pertengahan, Cardano menganggapnya sebagai salah satu dari dua belas pikiran terbesar. Karya-karyanya, pada kenyataannya, menyebabkan perkembangan lebih lanjut dari berbagai subjek selama berabad-abad, terutama fisika, matematika, kedokteran dan musik.

MASIHKAH SURGA DI BAWAH TELAPAK KAKI IBU?


MASIHKAH SURGA DI BAWAH TELAPAK KAKI IBU?

Kita tentu sering mendengar kalimat bahwa surga itu di terletak di bawah telapak kaki ibu . Kalimat ini tentu tidak terasa berlebihan mengingat begitu mulia dan beratnya tugas seorang ibu. Mulai dari mengandung dengan beban yang kian hari kian berat,melahirkan dengan mempertaruhkan nyawa, hingga membesarkan buah hati menjadi generasi rabbani. Di sisi lain seorang ibu pun adalah seorang istri yang merupakan partner suami dalam membina rumah tangga yang sakinah.
Namun dewasa ini banyak wanita yang tidak menyadari peran fitrahnya sebagai seorang ibu maupun istri. Kesempatan yang terbuka lebar untuk berkarir dan beraktivitas di luar rumah membuat wanita terkadang menomor-duakan bahkan melupakan perannya sebagai istri dan ibu. Segala pekerjaan rumah diserahkan pada pembantu dan masalah pengurusan anak-anak diserahkan pada baby sitter. Akibatnya rumah tangga menjadi tidak harmonis dan anak-anak pun menjadi terbengkalai hingga terkadang anak-anak tersebut merasa lebih dekat pada pengasuhnya dibandingkan dengan ibunya sendiri.
Lalu dengan keadaaan yang seperti itu, masihkah surga berada di bawah telapak kaki ibu?
?????????? MASIH ? TIDAK!!!!
Jadi bila sekarang terlontarkan lagi pertanyaan,masihkahkah surga di bawah telapak kaki ibu?
Kaum wanita akan dengan lantang dan pasti menjawab, “masih dan akan selalu begitu…”

Jadilah Dalang, Jangan Jadi Wayang


Jadilah Dalang, Jangan Jadi Wayang
“Ketika aku menjatuhkan pilihan kepada Nabi Muhammad sebagai orang pertama dalam daftar  seratus tokoh paling berpengaruh di dunia,” kata Michael H. Hart, dalam bukunya Seratus Tokoh Paling Berpengaruh dalam Sejarah, “ Pembaca (akan) terkejut dan yang lain akan bertanya-tanya.”  “Tapi saya bahwa Nabi Muhammad memang satu-satunya manusia dalam sejarah yang berhasil meraih sukses-sukses luar biasa, baik ditilik baik dari  ukuran agama maupun ruang lingkup duniawi. Beliau tampil sebagai pemimpin pengendali yang tangguh dan efektif. Sampai abad ini pengaruhnya sampai tetap kuat dan mendalam serta berakar,” lanjutnya lagi. Peran Nabi Muhammad SAW sebagai pengendali dunia rupanya tidak sekedar kaum muslim saja tetapi kaum non muslim. Begitu hebatnya beliau sehingga tak ada satu pun yang bisa mngendalikan beliau kecuali islam, bahkan berhail mengendalikan seluruh kaum muslim untuk hidup sesuai Islam sebagaimana contohkan. Namun mengapa kini kaum muslim tak lagi bisa mengendalikan dunia agar hidup sesuai dengan fitrahnya? Jangankan  mengendalikan orang lain, sekedar mengendalikan nafsunya saja, banyak kaum muslimin yang tak sanggup. Mengapa kaum muslimin lebih suka menjadi wayang ketimbang jadi dalang? Mengapa umat islam lebih nyaman menjadi objek ketimbang menjadi subjek? Padahal, petunjuk al-qur”an begitu jelas dan jejak-jejak rasul saw masih kentara terlihat. Apa yang slah dengan kaum muslimin saat ini? Mengapa begitu sulit peradaban islam kembali bangkit? “wallahu alam.

ekonomi islam


Ekonom rabbani

Ha ha ha ha ha ha ha ha
Ekonom muda hey ekonom rabbani
Tempa diri tuk membangun bangsa madani
Ekonom cerdas hey ekonom rabbani
Mari mandiri kembangkan pontensi
Berjuang jangan mengeluh
Meski tubuhmu berpeluh
Karna kemiskinan semakin membunuh
Bertransaksi adil tinggalkanlah tipu daya
Yakinlah ekonomi islamkan jaya
Yakinlah ekonomi islamkan jaya
Bangkitlah-bangkitlah pemuda mulia
bersatu padu lintasi khatulistiwa
majulah hey ekonom rabbani bisa
mari sembuhkan ekonomi dunia
berbagi sesama, ketuk Nuraninya
yakin ekonomi islamkan jaya
berbagi sesamA, ketuk nuraninya
yakin ekonomi islamkan jaya
##mars FoSSEI



Ekonomi islam
Awal pertemuan dengan EKIS dimulai saat aku kuliah di FEB UMS dan bergabung di UKM FAK, Sebuah UKM yg dinamis penuh ilmu dan seimbang.  UKM FoSEI Forum Study Ekonomi Islam. Saat itu hari terakhir PPA/OSPEK , MARU diberi kebebasan buat milih UKM mana yg mreka pengen. Dengan semangat 45’ mahasiswa baru milih UKM , hampir 75% MARU pada milih UKM theater, mapala, music. Sisanya ada yang ikut HMJ, IMM,  penerbitan. Semua stand penuh dgn MARU yang pengen daftar. Tapi menarik atau bisa dibilang aneh karena ada satu stand yang nggak  ada MARU-nya, Cuma ada tiga akhwat  berdiri sambil bawa bendera FoSEI . Diantara tiga akhwat itu ada salah satu akhwat yang semangat banget ukh Bayu congrats wisuda dengan predikat CUMLAUDE-nya). Dengan keberanian aku sama dua temenku majulah ke stand FoSEI. Kita bertiga daftarlah ke FoSEI.  Dan aku memang dateng ditempat yang tepat.
FoSEI adalah UKM yang menampung generasi muda buat belajar ekonomi islam. Organisasi besar yang selalu diremehkan orang-orang yang ga tau FoSEI. Mereka ga tau gimana kinerja FoSEI YANG MEREKA TAU  CUMA ORGANISASI DAKWAH YANG PUNYA BASECAMP KECIL DI KAMPUS. Saya kenalin ya FoSEI itu sebuah UKM yang disetiap univ pasti ada tapi namanya aja yang beda, contoh: UMS FoSEI, UNS KEI, IAIN SURAKARTA FrESH. Dan disetiap daerah ada kantor komisariat-nya. Kantor pusat namanya FoSSEI. Diklat-nya ada tiga kali namanya SET / sharia economic training, SET1 untuk diklat kampus, SET2 untuk diklat kampus se-SOLO, SET3 untuk diklat se-JATENG.  OKE segitu dulu perkenalan FoSEI-nya, kalo mau lebih kenal bisa deteng ke FEB UMS jl. Ahmad Yani, Tromol Pos 1,Pabelan Kartasura, Surakarta 57102.
Sekarang apa sih EKONOMI ISLAM itu?
ISLAM menekankan empat sifat dalam bisnis yaitu kesatuan, keseimbangan, kebebasan dan tanggungjawab. Sekiranya keempat-empat sifat ini dilaksanakan sepenuhnya, maka ia adalah puncak kepada keindahan dan kesyumulan sistem ekonomi Islam yang tidak terdapat pada ajaran lain. Natijahnya ialah keberkatan hidup di dunia dan akhirat serta pengampunan daripada Allah s.w.t. Disebabkan Islam menyusun sepenuhnya tatacara ekonomi yang perlu dipatuhi penganutnya tanpa sebarang kompromi, haram dan halal sesuatu perniagaan menjadi asas kepada sesuatu perniagaan yang ingin diceburi. Islam menetapkan bentuk perniagaan, barangan dan perkhidmatan yang boleh dan tidak boleh diperniagakan. Sesuatu yang menimbulkan syak dan syubhat perlu ditinggalkan. Manusia sebagai khalifah di muka bumi Allah tidak dibenarkan bersifat individualistik kerana semua kekayaan dan kemewahan adalah milik Allah sahaja. Setiap sen dan kekayaan kita adalah milik Allah kerana rezeki itu datang daripadanya. Kemewahan dan kekayaan perlu dikongsikan bersama terutama dengan orang miskin melalui zakat dan sedekah.

Manusia hanyalah pemakmur dan pembangun di muka bumi sahaja dan ia dinyatakan oleh Allah dalam al-Quran yang bermaksud: “Dia menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan pemakmurnya.” (Hud:61).

Sistem ekonomi Islam berbeza daripada kapitalisme, sosialisme, mahupun negara kebajikan atau welfare state. Orang miskin dalam Islam tidak dilihat sebagai kelompok yang malas dan yang tidak suka menabung, ketinggalan atau tidak ingin maju ke hadapan. Prinsip Islam Hadhari yang diilhamkan Perdana Menteri jelas menunjukkan bahawa Islam begitu komited kepada pembangunan dan kemajuan umat Islam dalam ekonomi dan fiskal negara. Sekiranya semua Islam Hadhari diterjemahkan secara bijaksana maka asas ekonomi negara akan menjadi kukuh dan dikagumi masyarakat dunia.

Sepuluh prinsip yang dimaksudkan adalah:

- Keimanan dan ketakwaan kepada Ilahi.
- Kerajaan adil dan beramanah.
- Rakyat berjiwa merdeka.
- Penguasaan ilmu pengetahuan.
- Pembangunan ekonomi seimbang dan komprehensif.
- Kehidupan berkualiti.
- Pembelaan hak kumpulan minoriti dan wanita.
- Keutuhan budaya dan moral.
- Pemeliharaan alam semula jadi.
- Kekuatan pertahanan.


Jelas di sini berdasarkan kepada prinsip Islam Hadhari, etika bisnes Islam amat menjunjung tinggi semangat saling percaya, kejujuran, tolong menolong, amanah dan keadilan serta semangat kekeluargaan.

Misalnya larangan riba adalah bersifat kejam dan menekan pihak yang lemah serta memerlukan.

Firman Allah bermaksud: “Wahai orang beriman, hendaklah kamu semua sentiasa menjadi orang yang menegakkan keadilan kerana Allah, lagi menerangkan kebenaran dan jangan sekali-kali kebencian kamu terhadap sesuatu kaum itu mendorong kamu kepada tidak melakukan keadilan.

“Hendaklah kamu berlaku adil (kepada sesiapa juga) kerana sikap adil itu lebih hampir kepada takwa dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui dengan mendalam akan apa yang kamu lakukan.” (Surah al-Maidah, ayat 8)

Sejarah dan tradisi Islam membuktikan bahawa sememangnya Islam adalah agama yang menggalakkan perdagangan, perniagaan atau bisnes. Satu sistem perniagaan Islam sudah dilaksanakan sejak ribuan tahun dulu kerana ia suatu pekerjaan yang amat disukai dan digalakkan Islam. Allah menjanjikan pahala dan ganjaran kebaikan yang banyak kepada peniaga yang ikhlas dan jujur dalam perniagaannya. Nabi Muhammad s.a.w sendiri adalah seorang ahli perniagaan yang berjaya. Sahabat seperti Saidina Abu Bakar, Saidina Umar, Saidina Uthman dan ramai lagi adalah tokoh korporat Arab yang amat hebat dan dihormati sebelum dan selepas mereka memeluk Islam. Mereka menjadi tonggak dan penyumbang utama kepada perkembangan ekonomi umat Islam ketika itu melalui dana zakat, infa’ dan derma. Peniaga juga tidak dibenarkan menipu dan mengurangi kadar sukatan dan timbangan. Rasulullah sering mengingatkan peniaga supaya memberi kemudahan dan pertolongan kepada mereka yang memerlukan. Ini dapat dilihat kepada pelaksanaan muamalah melalui pembelian secara hutang dan bayaran secara ansuran serta tangguh. Kemudahan kredit ini adalah sebenarnya satu kelebihan kepada yang berhajat dan tidak menekan mana-mana pihak. Kini kita dapat bermuamalat secara tunai dan hutang mengikut kemampuan kita. Medium pembayaran lain seperti melalui penggunaan kad kredit, potong gaji bulanan, bayaran di kaunter dan sebagainya tidak bercanggah dengan syariat Islam bertujuan memudahkan lagi proses pembelian dan dapat merancakkan perkembangan ekonomi serta fiskal negara. Dalam hubungan ini, Rasulullah bersabda maksudnya: “Sesiapa yang memberi tangguh kepada orang yang susah, mahupun dilangsaikan hutang itu, Allah akan memayungkannya di hari kiamat di bawah bayangan ‘arasyh-Nya’.  Sesungguhnya membangunkan prasarana ekonomi Islam dengan penuh etika adalah ibadah dan perkara yang sangat dituntut agama.

EKONOMI ISLAM ITU INDAH!!!!!